D
|
eskripsi, Herba semusim, tinggi 50 – 60 cm. Batang semu, beralur
dan berwarna hijau. Berdauin tunggal,
berupa roset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm, lebar 1,5 cm, menebal
dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri atas lubang yang
dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis. Berbunga majemuk, bentuk payung, bertangkai
panjang, berwarna putih.
Bagian Yang Digunakan: Umbi lapis
Kandungan Kimia : Saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri
Bawang putih dikatakan dapat melindungi
terhadap penyakit jantung dan atherosclerosis karena memp. mempunyai efek
sebagai penurun serum kolesterol dan trigliserida.
Mekanisme kerja: menghambat
ketergantungan konsentrasi
biosintesa kolesterol pada beberapa tahapan enzim yang berbeda termasuk 14
alpha-demethylase dan HMG CoA reductase.;
Mengurangi kadar cholesteryl
ester dan kolesterol bebas di sel yang dikultur dari aorta atherosclerotic plaque.
Mengurangi pengembangan timbunan
lemak berupa akumulasi kolesterol pada dinding pembuluh darah, dan pengembangan
bentukan serabut lemak (fibro-fatty plaque) pada sel neointimas dari
kelinci yang diberi makanan berkolesterol.
Dihasilkan dari penelitian
yang menyatakan bahwa untuk menurunkan kolesterol
sangat tergantung pengeluaran allicin setelah dicerna, artinya tergantung pada pengeluaran allinase yang mengubah allin
menjadi allicin. Pembentukan Allinase dihambat oleh asam lambung. Oleh karena
itu, kapsul bawang putih dibuat agar proses penghancuran terjadi saat
berada di usus halus sehingga dapat mengeluarkan zat aktifnya secara maksimal.
Bawang putih paling efektif bila
dikonsumsi dalam bentuk segar yang dikunyah dan allinase akan dikeluarkan saat
berada di mulut yang akan memproduksi allicin untuk diabsorbsi
Hasil penelitian meta analisis
menunjukkan bahwa pemberian bawang putih satu siung sehari pada pasien dengan
kolesterolemia (> 200 mg/dl) menunjukkan hasil penurunan yang bermakna.
Rata–rata penurunan adalah 9% sedangkan kolesterol dapat menurun 21% dan trigliserida
turun 24%. Ada penelitian lain double-blind placebo-controlled study
juga menunjukkan hasil bawang putih sebagai penurun kolesterol. Diberikan
ekstrak bawang putih dalam etil asetat dan dilarutkan dalam minyak kedele
dipantau pada pemberian selama 6 minggu dan 3 bulan. Hasil yang diperoleh
secara bermakna menunjukkan penurunan total kolesterol 8,5% dan 12,8%,
penurunan trigliserida 8,4% dan 15,2%, meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein)
sebesar 11,4% dan 22,3% serta meningkatkan efek fibrinolitik sebesar 39,4% dan
55,1%. Namun ada penelitian yang kontroversial dengan hasil bahwa bawang putih
tidak menurunkan kolesterol. Hasil ini kemungkinan disebabkan tidak adanya
aktifitas allinase karena kegagalan tablet terurai atau terjadi ketidak aktifan
enzim allinase karena pengaruh asam lambung.
No comments:
Post a Comment