T
|
eman-teman
yang selalu dalam lindungan dan dianugerahi oleh Ranying Hatala, pada waktu
yang berbahagia ini saya secara pribadi ingin mempersembahkan sebuah tulisan
sebagai bentuk ungkapan kecintaan pribadi akan Hindu Kaharingan.
Tulisan
ini saya beri judul Madu dan Racun yang sesungguh terinpirasi dari sebuah buku
yang pernah dibaca, sekiranya jika ada penulisan yang tidak berkenan berharap
penuh itu tidak diambil sebagai sebuah serangan tetapi ini adalah buah
pemikiran yang tentulah jauh dari kesempurnaan.
Teman-teman
dan saudara-saudara tercinta yang selalu dalam lindungan Ranying Hatala sudah
tentu ajaran Kaharingan (dulunya tidak
memiliki nama/berbagai sebutan/anonim) adalah ajaran yang diturunkan dari
Langit dan semua pemeluknnya percaya akan hal itu, semua dicontoh dan di
ajarkan kepada leluhur bahkan sebelum mereka turun dari Khayangan/ Lewu Bukit Batu
Nindan Tarung Kereng Angkar Bantilung Nyaring tentu kita tidak memaksa
semua orang untuk percaya dengan hal tersebut!. Walaupun pada realitanya semua ajaran
agama juga berpikir sama bahwa manusia yang pertama berasal dari langit, pada
kesempatan ini penulis membatas diri (karena penulisan ini bukan penulisan Histori) untuk mulai membahas Ajaran
Kaharingan (dulunya tidak memiliki nama/berbagai
sebutan/anonim) sejak perpindahan penduduk Yunan dari Cina Selatan yang diperkirakan pada tahun 3000-1500 SM (sebelum
masehi) yang menjadi suku Dayak jika demikian maka
sejak itulah ajaran leluhurku yang murni dan maha suci ini ada, “jika kita
berpandangan dengan kerangka ilmiah yang masih diterima oleh beberapa ilmuwan”,
beribu-ribu tahun lamanya sebelum adanya ajaran-ajaran baru yang masuk dan
datang kepulau Borneo atau bahkan hidup dan berkembang diseluruh penjuru dunia,
setelah melihat usia tersebut beberapa pertanyaan mungkin muncul dalam benak
kita.
Tua sekali ajaran itu, masihkah memiliki relefansi
dengan kehidupan kita dimasa sekarang?
Barang tentu ada yang berpikir ajaran itu ketingalan
jaman sehingga perlu untuk diperbaiki atau direvisi, pemikiran ini menjadi
sebuah ketakutan bagi beberapa umat yang kurang memahami, sebelum beranjak
untuk membahas lebih dan lebih-lebih lagi mari kita melihat kebelakang hal yang
terjadi sejak ribuan tahun yang silam (3000-1500
SM) adakah peperangan dan pembantai manusia atas
penyebaran ajaran dipulau Borneo tercinta ini bahkan keluar dari pulau ini (lihat ajaran-ajaran leluhur dinusantara yang
belum beralkulturasi)? Tentu secara tegas terjawab tidak ada! Hal itu
menunjukan bahwa ajaran datang dari kedamaian dan rasa cinta kepada sesama. Hal
itu pun di dilihat dalam Panaturan
(Panaturan, 1; 5)
Sana pancaran atawa Sangkuwung te tege, palus
ampi taluh ije kaput pijem te, uras manjadi balawa hayak barasih.
Terjemahan :
Setelah adanya pancaran/Sinar Tuhan, maka semua
kegelapan yang ada berubah menjadi terang yang bersih.
Hal ini menujukan Sangkuwung/cahaya tersebut datang
untuk membuat penerangan untuk setiap umat manusia yang ada dipermukaan bumi
ini dan untuk menyebarkan cahaya tersebut tidak ada orang yang harus ditarik
dari gelap untuk menuju ke dalam terang tetapi terang itu datang dari dalam
diri seseorang seperti Sangkuwung yang muncul dari dalam kuasa Ranying Hatala.
Selain pemikiran tidak adanya kekerasan/pemaksaan dalam berbagai penyebarannya
sehingga membuat kita berpikir bahwa ajaran tersebut sangatlah relevan sejak
ribuan tahun silam, ajaran-ajaran yang belum pernah digali lebih dalam walaupun
demikian kehidupan sehari-hari umat telah menunjukan akan hal tersebut hanya
saja tidak disadari.
Teman-teman yang selalu dalam
lindungan dan dianugerahi oleh Ranying Hatala, perjalanan sejarah yang panjang
membuat ajaran ini terbungkus oleh berbagai warna-warni dari kehidupan sehingga
banyak orang kesulitan untuk melihat isi dalam yang sesungguhnya, hal
tersebutlah yang membuat orang sulit merasa simpati, apa penyebabnya? Oleh
karena pertama kali masyarakat melihat, mereka langsung terbawa keadaan
sepintas lalu membuat sebuah stigma, Ajaran
Kaharingan itu aneh, mereka menyembah patung-patung yang dibuat dengan
muka-muka yang menyeramkan lagi, menduakan Tuhan, tidak ada ramainya, ibadah
tidak mengunakan jas dan lain sebagainya. Atau pada sebagian orang
mengatakan mengapa Tuhan harus diberikan
persembahaan seperti Ayam, Babi (hewan korban lain), memerlukan banyak
alat-alat uupakara yang tidak sesimpel agama yang lainnya ibadah seperti
berjualan di pasar penuh dengan berbagai macam. Sesungguhnya hal
tersebutkan bukan lah masalah Teman-teman yang selalu dalam lindungan dan
dianugerahi oleh Ranying Hatala!! Karena memang sepintas Ajaran Kaharingan
tidak akan mudah membuat orang-orang simpati apa lagi jatuh cinta hal ini
didibaratkan ketika seorang laki-laki dan perempuan yang sama-sama belum pernah
bertemu sebelumnya ketika saling melihat maka mukanya saja yang akan terlihat,
maka setelah selesai bertemu maka yang keluar (output) adalah laki-laki tersebut tampan atau laki-laki tersebut
jelek begito juga sebaliknya penilaian sang laki-laki hal tesebutlah yang
terjadi pada kita, padahal sesungguhnya kita perlukan adalah hatinya, di ibarat
kata “meskipun wajahnya cantik kalau hatinya berbulu apa gunanya,meskipun
wajahnya jelek tapi kalau hatinya mulia tentu dicari orang” tetapi hanya mungkin tidak gampang membuat
orang untuk berpola pikir yang demikian, sehingga sangat berbanggalah
saudara-saudara yang bertahan sampai hari ini dengan pola pikir yang maha luas.
Jika pun suatu saat Ajaran ini akan direfisi
atau diubah karena ketidak relefansinya, maka yang akan terjadi adalah membuat
sebuah kesimpelan/kemudahan yang menjadi idola dizaman sekarang seperti makanan
yang siap saji dalam satu paket hanya dengan duduk makanan akan datang dengan
sendirinya atau dengan menyebut satu kata maka semua permasalahan saudara akan
tuntas, barang tentu semua orang menginginkan hal tersebut siapa yang tidak
memiliki berbagai masalah didalam kehidupannya, siapa yang tidak ingin untuk
dilayani?, siapa yang tidak senang jika ada demikian? Tentu semua manusia akan
tertarik tetapi keadaan seperti ini dapat diibaratkan memberikan racun dengan
rasa madu bukan seperti kata dalam lirik lagu memilih rancu dan madu yang
berada ditangan kanan atau tangan kiri mu tetapi, seperti obat-obat nyamuk yang
beredar sekarang ini dengan bau yang harum seperti bunga lavender tetapi sangat
mematikan.
No comments:
Post a Comment