Gambar

Gambar
SELAMAT MEMBACA,HATAMUEI LINGGU NALANTAI HAPANGAJA KARENDEM MALEMPANG

12 February 2011

SAPUNDU TEMPAT UNTUK MENGIKAT HEWAN KORBAN DALAM RITUAL DAYAK NGAJU

Sapundu

S
apundu atau dalam bahasa sanggiang sering disebut Sapundu Tunggal, Tetat Empui Malem adalah tempat untuk mengikat hewan korban pada upacara tiwah ataupun upacara-upacara ritual lainnya dalam agama Hindu Kaharingan di Suku Dayak Kalimantan Tengah.

Dalam pembuatannya sapundu memiliki berbagai kekhasan diantaranya sapundu terbuat dari Kayu Tabalien (kayu ulin), mengapa mengunakan kayu ulin, dikarena kayu ulin merupakan salah satu kayu yang paling kuat di pulau kalimantan, selain itu juga ada beberapa Mitologi tentang kayu ulin menurut kepercayaan umat Hindu Kaharingan di Kalimanta Tengah adalah hasil dari Panjanjuri Kameluh Putak Bulau, Janjulen Karangan Limut Batu Kamasan Tambun.

Untuk persiapan pembuatannya sapundu memerlukan beberapa ritual. yaitu diantaranya sebelum sapundu dibentuk oleh pengukir, sapundu diuleskan darah bintang (berupa ayam atau babi) selain itu sapundu juga dipapas dengan Tampung Papas (alat pemercik tirta) yang terbuat dari pohon sawang untuk diketahui sapundu dibuat sebelum acara tiwah dimulai. Para pemahat sapundu juga harus Basirau (dalam bahasa katingan) atau memasang lilis sejenis batu giuk yang diukir sedemikian rupa pada tangannya adapun tujuan Basirau adalah agar para pemahat yang membuat sapundu dilindungi dari segala berbagai bahaya ketika membuat sapundu