Gambar

Gambar
SELAMAT MEMBACA,HATAMUEI LINGGU NALANTAI HAPANGAJA KARENDEM MALEMPANG

23 July 2014

TOKOH MUDA HINDU KAHARINGAN

Pisor Silo Dari Tumbang Panggo


D
ulunya saya berpikir yang mengerti Hindu Kaharingan itu adalah orang-orang tua yang dipandang cukup secara umur, namun seiring waktu paradigma saya berubah akan hal tersebut; ada beberapa pengalamanya nyata yang saya temukan secara pribadi akan beberapa-beberapa hal;

Apakah itu?

Ada seorang teman saya, panggil saja Silo, pemuda yang masih terlihat muda dan belum berkeluarga ini kiranya tidak asing bagi masyarakat Tasik Payawan Kab. Katingan, beliau merupakan orang muda yang memiliki loyalisas dan semangat tinggi dalam membangun daerahnya, berbicara mengikuti berbagai Festival Tandak Intan Kaharingan baik di Kecematan, Kabupaten, Provinsi ataupun Pusat beliau adalah masternya (juaranya), saya kira hal itu tidak berlebihan karena memang demikian adanya! beliau juga merupakan seorang Pisor (Rohaniwan) yang tidak diragukan lagi, selain itu beliau juga memimpin organisasi yaitu ketua Majelis Kelompok (organisasi agama Hindu Kaharingan tingkat desa) bukan hal yang asing baginya dan kepercayaan masyarakat akan dirinya tidak pernah teragukan, umat Hindu Kaharingan di Desa Tumbang Panggo hampir mencapai 90 persen tetap bertahan sampai sekarang kegiatan ritual berjalan dengan baik, pembinaan umat dan generasi berjalan dengan teratur, beliau merupakan contoh orang muda yang patut kita teladani.

MENIRAN (URU HANDALAI) OBAT PENINGKAT IMUN



D
eskripsi Tanaman : Batang bulat, tinggi kira-kira 50 cm, daun bersirip genap dan punya daun majemuk pada tiap tangkai daun, bunga menghadap ke atas

Yang dipakai : seluruh tanaman

Efek imunostimulan : Meningkatkan kerja sistem komplemen, meningkatkan aktivitas kemotaksis sel monosit / makrofag dan sel netrofil, meningkatkan aktivitas dari Natural Killer Cell, meningkatkan aktivitas proliferasi limfosit T dan limfosit B, meningkatkan sekresi dari interleukin 4 (mediator).

22 July 2014

BAWI AYAH PENDIDIKAN LISAN DI ZAMAN KEDUA DAYAK



P
endidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu suatu perubahan dalam hidup dan pergaulannya.  Pengertian pendidikan secara legalitas dapat dilihat di dalam Ketetapan Majelis Permusyawarahan Rakyat Rebuplik Indonesia Nomor II / MPR/ 1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara. Dalam GBHN tahun 1988, “pendidikan dibatasi sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia”(Daryanto, 1996).

Pendidikan dapat dilakukan seumur hidup dan dapat dilaksanakan  di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang ada di dalamnya dengan tujuan menciptakan manusia yang berkualitas dan berguna.

18 July 2014

MANENUNG UPACARA MENCARI PETUNJUK PADA MASYARAKAT DAYAK NGAJU

Add caption
U
pacara Manenung adalah “Suatu Upacara untuk mencari atau meramal sesuatu yang tidak bisa manusia ketahui secara akal sehat, akan tetapi dapat ditemukan atau diketahui akhirnya” Selain itu ada yang mengatakan bahwa upacara Manenung adalah “Upacara Manenung adalah salah satu cara untuk mencari atau mendapatkan petunjuk dari dewa/ leluhur oleh manusia yang sudah tidak dapat ditemukan dengan berbagai cara agar untuk diselesaikan atau ditemukan penyebab/ sumbernya dan selanjutnya dilaksanakan upacara sesuai dengan petunjuknya”.

17 July 2014

BAWANG PUTIH MENGOBATI KOLESTROL


D
eskripsi, Herba semusim, tinggi 50 – 60 cm. Batang semu, beralur dan berwarna hijau.  Berdauin tunggal, berupa roset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm, lebar 1,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri atas lubang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis. Berbunga majemuk, bentuk payung, bertangkai panjang, berwarna putih.
Bagian Yang Digunakan: Umbi lapis

Kandungan Kimia : Saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri
Bawang putih dikatakan dapat melindungi terhadap penyakit jantung dan atherosclerosis karena memp. mempunyai efek sebagai penurun serum kolesterol dan trigliserida.

16 July 2014

PEPAYA OBAT NYERI SENDI


P
epaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerah-an, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipotong melintang.

Kandungan Kimia, Kandungan buah pepaya masak (100 gram), Kalori 46 kal - Vitamin A 365 SI - Vit B1 0,04 mg - Vitamin C 78 mg - Kalsium 23 mg, Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 12 mg – Besi, 1,7 mg - Protein 0,5 mg - Air 86,7 gram, Kandungan buah Pepaya Muda (100 gr) – Kalori 26 kalori. - Lemak 0,1 gram - Protein 2,1 gram - Hidrat Arang 4,9 gram - Kalsium 50 mg, Fosfor 16 mg - Besi 0,4 mg - Vitamin A 50 SI, Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 19 mg - Air 92,4 gram. Disamping itu buah

KUMIS KUCING OBAT DIURETIK


B
agian tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah daunnya
Anggota famili Labiatae

Nama lokal: Kumis kucing (sumatera), di Jawa dikenal dengan beberapa nama yaitu kumis kucing, remujung, sesalayeyan, songkat koceng.

Kandungan : Kalium, glukosida, minyak atsiri, sapotonin, ortosifonida, serta senyawa flavon (sinansetin, eupatorin, scutellarein, tetrametil eter, salvigenin dan rhamnazin).

15 July 2014

BATANG GARING DAN PROSES KEHIDUPAN MANUSIA

Batang Garing dan Analogi Tubuh Manusia

B
atang Garing atau dalam bahasa Sangiang sering disebut Batang Haring yang entah mengapa berubah menjadi dari “H” menjadi “G” Garing mungkin dikarenakan dialek bahasa Dayak Ngaju dan jika diterjemahkah kedalam bahasa Indonesia (Pohon Kehidupan) mengapa disebut dengan pohon kehidupan? Karena Haring dalam bahasa Dayak Ngaju dimaksud adalah hidup, contoh Haring Jawau (Pohon singkong yang hidup begito saja), dll dan batang berarti pohon.

Batang garing pada awalnya tidak memiliki deskripsi seperti yang anda lihat saat ini dikarenakan Batang Garing hanya didengar dari tuturan para Basir/Pisor (rohaniawan Hindu Kaharingan) dalam memimpin ritual salah satunya adalah pada ritual Balaku Untung (memohon umur panjang), dalam ritual ini ada tiga leluhur sangiang yang pada akhirnya sampai di tahta (Balai) kuasa Ranying Hatalla dan Jatha Balawang Bulau yaitu Raja Tunggal Sangomang, Raja Mantir Mama Luhing Bungai dan Raja Lingga Rawing Tempun Telun dalam perjalanan tersebut maka Raja Tunggal Sangomang-lah yang menaiki Batang Garing atau disebut Batang Kayu Erang Tinggang. Kemudian dalam prosesi tersebut para Basir/Pisor mendeskripsikan Batang Garing baik dari Akar, Batang, Ranting, Daun, Bungga, Buah dari Pohon tersebut hal itulah yang sekarang kita lihat digambarkan kedalam bentuk sket Batang Garing yang dibuat dengan makna-makna dari apa yang disampaikan oleh para Basir/Pisor.

BENTUK, POLA DAN MAKNA RUMAH BETANG PADA MASYARAKAT DAYAK NGAJU


P
embagian Bangunan, Dalam setiap aspek kehidupan suku Dayak dahulu selalu didasari oleh kepercayaan terhadap penguasa tertinggi yang menempati 2 (dua) alam yaitu alam atas serta alam bawah dan manusia berada diantara kedua alam tersebut. Pandangan tersebut mempengaruhi dalam pembagian bangunan rumah tradisional suku Dayak secara umum yaitu bangunan dibagi menjadi 3 (tiga) meliputi kepala, badan, dan kaki. Atap dianalogikan sebagai kepala, dinding sebagai badan dan pondasi atau kolom struktur sebagai kaki. Selain itu, sistem rumah panggung secara spontan mengungkapkan mental yang sadar akan dirinya, yang merasa di atas dan mengatasi alam sehingga dapat dijumpai sebentuk harga diri yang benar-benar harafiah maupun kiasan mengatasi alam, raja terhadap nasib alam (Mangunwidjaya, 1995:113114).

14 July 2014

KONDISI WISATA PAGATAN KAB. KATINGAN


P
egatan adalah nama ibukota kecamatan Katingan Kuala yaitu kecamatan yang berada dikabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah Indonesia. Pegatan merupakan salah satu dari 13 kecamatan lain yang berada kabupaten Katingan  yang memiliki posisi sangat strategis sebagai pintu gerbang perekonomian khususnya untuk regional sungai Katingan. Berada pada posisi 113 051-113 0 20 1 BT dan 30161 LU Pegatan merupakan desa yang terapit sungai, laut dan pulau. Sangat menarik memang karena letaknya yang berada dibibir pulau Borneo ini berbatasan langsung dengan laut Jawa , sungai Katingan dan pulau kecil yang bernama pulau Damar.

POTENSI WISATA BAUN BANGGO KATINGAN

Danau Jalan Pahangen Baun Bango

S
epanjang jalan dari arah Kereng Pangi menuju Baun Bango, tidak banyak permukiman penduduk yang kami temui. Hanya ada beberapa warung, yang mungkin berfungsi sebagai “rest area”. Semakin dekat menuju Baun Bango, kami menemukan permukiman transmigrasi. Beberapa Km setelah permukiman transmigrasi, kondisi jalan kemudian mulai membaik. Ternyata, kami mulai memasuki pusat kecamatan Kamipang. Lahan terbangun yang pertama ditemui adalah pusat perkantoran, yang pada saat kami kesana, perkantoran tersebut belum ditempati. Kemudian, semakin ke dalam mulailah ditemui banyak perumahan penduduk yang berjejer sepanjang jalan. Inilah Desa Baun Bango, sebagai ibukota Kecamatan Kamipang. Dan desa ini, adalah desa terakhir yang terdapat jaringan jalan darat. Untuk menuju desa-desa yang terletak di hilir, harus menggunakan alat transportasi sungai, yaitu perahu kelotok atau perahu ces (perahu kayu yang bermesin).
Sebagai ibukota kecamatan, pusat pelayanan berada di Baun Bango. Selain kantor kecamatan, terdapat kantor polisi, kantor koramil dan puskesmas rawat inap. Fasilitas pendidikan mulai dari SD, SMP dan SMK. Fasilitas perekonomian selain warung yang tersebar diantara rumah penduduk, terdapat satu unit pasar yang hanya beroperasi pada hari sabtu sore sampai malam minggu.

KEBUN RAYA KATINGAN

Penanaman Pohon Di Kebun Raya

K
alimantan adalah pulau yang indah untuk dikunjungi karena memiliki keanekaragaman flora yang tinggi. Oleh sebab itu tak heran jika terdapat banyak tumbuhan endemis serta langka termasuk tumbuhan buah , berkayu dan tumbuhan perdu ada diwilayah ini. Jika Anda ingin mengunjungi salah satu objek wisata ilmiah Kalimantan secara ex-situ dalam bentuk kebun raya, saat ini sedang dibangun sebuah kebun raya, Kebun Raya Katingan dengan luas kawasan 127 ha, yang berlokasi dikawasan bukit batu di Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimantan Tengah. Selain dikenal sebagai kawasan wisata situs sejarah, Bukit Batu juga dikenal masyarakat Kalimantan Tengah sebagai tempat pertapaan Tjilik Riwut, seorang pahlawan nasional yang juga tokoh pembangunan Propinsi Kalimantan Tengah.

Situs Bukit Batu ini juga merupakan tempat untuk ritual ibadah bagi umat agama Kaharingan yang banyak dianut oleh masyarakat Dayak di Katingan. Kebun Raya Katingan mulai dibangun setahun setelah ditandatanganinya MoU antara LIPI dan Pemda Kabupaten Katingan pada tahun 2005 mengenai pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pendayagunaan sumber daya di Kabupaten Katingan. dikebun Penanaman perdana koleksi dilakukan pada bulan November 2009 sebanyak sekitar 2000 bibit dan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Tengah, pada saat itu juga dilakukan penanaman tumbuhan pengarah jalan.
Peta Kebun Raya

Hingga akhir Bulan Februari 2013 ini, jumlah koleksi tertanam sebanyak 60 jenis, 779 spesimen dengan tanaman di pembibitan sebanyak 450 jenis, 3.968 spesimen, sedangkan perkembangan infrastruktur di Kebun Raya Katingan diantaranya telah tersedia : Kantor pengelola, rumah singgah, pembibitan, gudang dan tower air dengan aset yang dimiliki diantaranya 8 mesin rumput, 1 traktor dan 1 genset. Dalam perkembangan selanjutnya area Kebun Raya Katingan akan dibagi menjadi beberapa sub-zone diantaranya area konservasi untuk tumbuhan lokal, buah-buahan, area konservasi untuk tumbuhan koleksi Indonesia khususnya tumbuhan buah tropis khusus Kalimantan.

POTENSI WISATA DANAU JAHANJANG


D
esa Jahanjang adalah salah satu desa dari sembilan desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Secara administratif sebelah Selatan berbatas dengan desa Karuing, sebelah Utara berbatas dengan desa Tumbang Runen, sebelah Barat dengan Kabupaten Kotawaringin Timur dan sebelah Timur berbatas dengan Kotamadya Palangka Raya.

JALAN HADAT PERKAWINAN SEBAGAI REFLEKSI ETIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT HINDU KAHARINGAN DAYAK NGAJU

Perkawinan Hindu Kaharingan Pada Suku Dayak

D
alam adat perkawinan yang berlaku di Kalimantan Tengah yang menggunakan sistem Bilateral, perkawinan adat ini diberlakukan pembayaran Jujuran (Jalan Hadat). Pembayaran Jalan Hadat dilakukan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Jalan Adat ini sudah dikenal luas, tapi apa nilai-nilai yang terkandung dibalik simbol-simbol Jalan Hadat tersebut dikaitkan dengan konsep ajaran agama Hindu Kaharingan secara keseluruhan belum banyak diketahui orang. Sehingga pemahaman masyarakat luas terhadap Jalan Hadat mentok pada upacara. Selain itu pertumbuhan dan perkembangan sosial masyarakat Hindu Kaharingan suku Dayak Ngaju menuju tatanan kehidupan yang lebih maju dan modern membawa sejumlah perubahan. Ritual perkawinan sebagai salah satu sub kultur dalam kebudayaan masyarakat Hindu Kaharingan suku Dayak Ngaju dengan berbagai unsur bawahannya, termasuk Jalan Hadat tentunya tidak imun terhadap perubahan tersebut.

HINDU KAHARINGAN JARANG BICARA TENTANG SORGA DAN NERAKA

Sorga dan Nereka Dalam Imaginasi Berbagai Agama

D
ua Dunia (dunia kehidupan dan setelah kehidupan)
Pada umumnya ada dua dunia yang menjadi tujuan agama, yaitu dunia kehidupan saat ini dan dunia setelah kehidupan atau dunia akhirat. Dunia kehidupan saat ini dalam kitab Suci Panaturan disebut Pantai Danum Kalunen, Luwuk Kampungan Bunu yaitu dunia atau alam kehidupan manusia saat ini, dunia ini juga diungkapkan sebagai lewu injam tingang rundung nasih nampui burung yaitu dunia fana yang sifatnya semantara saja dan tidak kekal dari kematian, ketika saatnya tiba maka setiap yang hidup di dunia ini akan pergi meninggalkan dunia dan segala yang dimilikinya selama hidup untuk selama – lamanya (mati).

BAHASA SANGIANG: LELUHUR DAYAK HINDU KAHARINGAN TERNYATA PUITIS

Basir Memimpin Balian

S
uku Dayak yang tersebar di beberapa bagian pulau Kalimantan memiliki beragam budaya dan bahasa. Keragaman budaya dan bahasa tersebut tentunya melahirkan keunikan tersendiri bagi negeri ini. Dalam hal bahasa, salah satu bahasa kuno yang kini masih bertahan di kalangan masyarakat Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah adalah bahasa Sangiang. Bahasa Sangiang adalah bahasa yang hanya digunakan dalam ritual keagamaan masyarakat Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah. Bahasa Sangiang tidak lagi digunakan dalam komunikasi verbal sehari-hari. Bahasa Sangiang kini hanya bisa ditemukan secara tertulis dalam Kitab Suci Panaturan dan mantra Tawur serta balian yang telah dibukukan (hingga saat ini tidak semuanya telah dibuat tertulis), selebihnya bahasa Sangiang hanya bisa didengar ketika para Basir atau Pisor (rohaniawan Hindu Kaharingan) menuturkan mantra – mantra ritual pada upacara keagamaan.

12 July 2014

KERAJAAN MAANYAN (KERAJAAN NANSARUNAI)



D
alam sejarah lisan suku Dayak Maanyan, Nansarunai adalah sebuah kerajaan pada saat suku Dayak Maanyan mengalami puncak kejayaannya diperkirakan berlangsung sepanjang paroh abad ke 14(1309-1358). Berdasarkan penuturan beberapa tokoh adat dan tokoh masyarakat Dayak Maanyan, kerajaan Nansarunai pernah berdiri di sekitar Candi Agung, Pasar Arba(Amuntai, Kab. Hulu Sungai Utara). Pada awalnya Nansarunai dipimpin oleh Dato Sapuluh dan Dara Sapuluh, yang kemudian berturut-turut dipimpin oleh Raden Japutar Layar dan dibantu oleh para Uria dan Patis. Setelah itu Raden Japutar Layar diganti oleh Raden Neno, dan raja Nansarunai yang ketiga dan terakhir bernama  Raden Anyan(Ammah Jarang) atau dengan gelar Datu Tatuyan Wulau Miharaja Bapangkat Amas.  Digambarkan, Kerajaan Nansarunai adalah sebuah kota bandar yang sangat ramai, kaya raya, dan sekaligus sebagai kota budaya. Sebagai kota Bandar, Nansarunai berada ditepi sebuah sungai besar, dimana setiap harinya kapal-kapal asing selalu bersandar di Nansarunai untuk membeli hasil hutan, pertanian, dan perkebunan. Di lukiskan dalam bahasa Maanyan bagaimana banyaknya kapal yang bersandar di bandar Nansarunai: tihang ajung nyalah hannar pungur, tali dandan  nimbang rerep uei(tiang layar kapal bagaikan pepohonan, tali temali layar kapal bagaikan rotan). Di samping kapal-kapal Cina, Melayu, Arab, juga ada kapal-kapal dari Majapahit yang sering bersandar di bandar Nansarunai. Sebagai kota budaya, Nansarunai tidak pernah sepi dari pertunjukan budaya dan acara menyabung ayam di manguntur. Dikatakan pula oleh penutur, bahwa banyak sekali tamu asing yang ikut menyaksikan pertunjukan seni dan budaya serta sabung ayam, baik pada siang maupun malam hari. Keramaian di manguntur juga sering dilukiskan seperti ini: manguntur nyalah harek jatuh, kudalangun alang rakeh riwo.(manguntur selalu riuh rendah bagaikan suara ratusan orang).

RITUAL NULAK PERES (MENJAUHKAN PENYAKIT)

Pisor Memimpin Ritual Nulak Peres

D
alam berbagai litelatur ilmiah penyakit bersumber dari berbagai macam, yaitu karena gaya hidup, faktor-faktor genetika (diturunkan) dan adanya antigen-antigen (kuman, virus,dll) yang masuk (menginvasi) menginfeksi tubuh atau trauma-trauma tertentu, yang pasti jika di diagnosa sakit maka akan ditangani dan diobati sesuai dengan standar-standar penanganan dan perawatan yang sudah ada. Pendekatan medis adalah pendekatan yang ilmiah dan tertentu jika ini digali lebih dalam maka berakhir pada tingkat-tingkat molekuler dari unsur-unsur kimia namun jika ditanya darimanakah sumber-sumber molekuler dan unsur-unsur kimia tersebut? maka akan sulit menemukan titik terangnya karena semua berawal dari Ranying Hatala. Penyakit sudah tentu setiap kepercayaan dan agama memiliki pandangan terhadapnya, pada kehidupan sehari-hari umat Hindu Kaharingan juga sudah tentu ada keyakinan dan pemahaman tentang penyakit, pemikiran dan pemahaman yang bersumber dari ajaran-ajaran leluhur yang barang tentu jika dipandang dari segi ilmiah adalah akan dianggap sesuatu yang aneh, namun pada realitannya hal itu bukan karena ajaran-ajaran yang aneh tetapi pemahan kita sebagai manusia yang sungguh kurang mampu menelaahnya. Kemudian dibenaak setiap orang akan ada terpikir pertanyaan ini;