Gambar

Gambar
SELAMAT MEMBACA,HATAMUEI LINGGU NALANTAI HAPANGAJA KARENDEM MALEMPANG

23 July 2014

TOKOH MUDA HINDU KAHARINGAN

Pisor Silo Dari Tumbang Panggo


D
ulunya saya berpikir yang mengerti Hindu Kaharingan itu adalah orang-orang tua yang dipandang cukup secara umur, namun seiring waktu paradigma saya berubah akan hal tersebut; ada beberapa pengalamanya nyata yang saya temukan secara pribadi akan beberapa-beberapa hal;

Apakah itu?

Ada seorang teman saya, panggil saja Silo, pemuda yang masih terlihat muda dan belum berkeluarga ini kiranya tidak asing bagi masyarakat Tasik Payawan Kab. Katingan, beliau merupakan orang muda yang memiliki loyalisas dan semangat tinggi dalam membangun daerahnya, berbicara mengikuti berbagai Festival Tandak Intan Kaharingan baik di Kecematan, Kabupaten, Provinsi ataupun Pusat beliau adalah masternya (juaranya), saya kira hal itu tidak berlebihan karena memang demikian adanya! beliau juga merupakan seorang Pisor (Rohaniwan) yang tidak diragukan lagi, selain itu beliau juga memimpin organisasi yaitu ketua Majelis Kelompok (organisasi agama Hindu Kaharingan tingkat desa) bukan hal yang asing baginya dan kepercayaan masyarakat akan dirinya tidak pernah teragukan, umat Hindu Kaharingan di Desa Tumbang Panggo hampir mencapai 90 persen tetap bertahan sampai sekarang kegiatan ritual berjalan dengan baik, pembinaan umat dan generasi berjalan dengan teratur, beliau merupakan contoh orang muda yang patut kita teladani.
Perjalanan kita berlanjut pada orang kedua masih dari tempat yang sama Beliau
Riky Madan Menyampaikan Pandehen
adalah Riky Madan pria muda dan tampan ini adalah teman saya sejak Sekolah Menegah Atas (SMA) kembali kepada masa lalu kami, beliau juga orang yang loyal terhadap agamanya sering mengikuti kegiatan umat Hindu Kaharingan di Kasongan ibu Kota Kabupaten Katingan sekarang, hal yang menarik dari beliau adalah ketika lulus SMA beliau melakukan perjalanan untuk melanjutkan study ke luar Kalimantan yaitu ke Jogyakarta sungguh waktu yang cukup lama untuk menyelesai studynya kira-kira ± 5 tahun, kurang terpapar dengan tatacara dan kebiasa seperti yang dilakukan oleh umat kita di Kalimantan Tengah, hal yang muncul dalam pikiran saya saat itu adalah beliau akan berubah haluan (berubah agama) ternyata dan ternyata beliau tetap pada kepercayaannya, sungguh suatu hal yang luar biasa. Kini beliau bertugas di Kec Kamipang yaitu Baun Banggo desa terujung pada muara Katingan yang memiliki umat Hindu Kaharingan yang dulunya pernah saya kunjungi dimana sebelum dan sesudahnya desa tersebut  bermayoritas Muslim. Beliau dengan senang hati mulai menghidupkan kegiatan keumatan disana, hal kira menjadi hal yang terlupakan oleh kita semua dan memerlukan dukungan yang besar dari segenap kita, bukan hanya tokoh-tokoh seperti mereka diatas.

Herwandi dan Tokoh Muda Lainnya
Nama yang lain tidak kalah adalah Herwandi, S.Pd, H beliau adalah lulusan Jurusan Pendidikan STAHN-TP Palangka Raya, pemuda yang mandiri sejak kuliah ini juga tidak kalah dengan orang muda agama lain, beliau datang dan melakukan ibadah dari kampung ke kampung, berbagai daerah diKalimantan Tegah sudah di laluinya untuk tujuan bersama dan mengembangkan umat Hindu Kaharingan, sambil beribadah beliau juga memberikan penerangan tentang pentingnya bagaimana Etika dan Estetika diterapkan dalam memimpin berbagai ritual keagamaan. Banyak hal yang sudah dilakukannya contoh dan teladan ini patut kita teruskan demi perkembangan kualitas umat Hindu Kaharingan.

Selain itu ada satu orang lagi teman muda yang saya kagumi yaitu SULIANSYAH Tubuh tambun dan kulit sawo matang, penampilan sangat sederhana serta murah senyum, itulah penampilan keseharian Suliansyah yang saat ini berstatus mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (STAHN-TP) Palangka Raya diketengahkan diedisi profil pada Mujabu edisi kedua.

Suliansyah adalah anak ke 2 dari 5 bersaudara dari keluarga petani, lahir di  Balai Riam pada tanggal 12 Pebruari 1985 Kecamatan Balai Riam Kabupaten Sukamara. Riwayat pendidikan yang dijalani SDN I Balai Riam Tahun 1994 -2000, SMPN I Balai Riam tahun 2000 – 2003, SMAN Balai Riam 2003 2006, STAHN-TP 2007 – Sekarang. Kepedulian terhadap kehidupan sosial keagamaan telah begitu melekat pada pemuda ini sejak kecil, dimulai dari mengikuti kegiatan Basarah rutin yang biasa dilaksanakan di desanya, sampai pada saat dia baru lulus SMAN-I Balai Riam tahun 2006 Suliansyah dengan berbekal motivasi serta keterampilan yang sangat minim memberanikan diri untuk mengabdi pada umat Hindu di bidang pendidikan Agama Hindu sebagai tenaga pengajar mata pelajaran Agama Hindu di tempat dia bersekolah dulu, karena di daerahnya sangat langka bahkan boleh dikatakan belum ada guru mata pelajaran Agama Hindu.

Pada tahun 2007 Suliansyah mendapat informasi dari Tim Pengabdian STAHN-TP Palangka Raya Budi Purnomo dkk, dan Tim Penelitian STAHN-TP Palangka Raya Mujiyono dkk, tentang keberadaan STAHN-TP Palangka Raya, semakin memotivasi dirinya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat, dengan berbekal tekad serta do’a dan restu orang tuanya, Suliansyah meninggalkan kampung halaman, orang tua, guna meningkatkan pengetahuan tentang ilmu agama Hindu pada STAHN-TP Palangka Raya, sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya waktu itu.
Perjuangan masih panjang, sampai di Palangka Raya Raya, hidup sebatang kara karena tiada sanak saudara, tidak membuatnya ciut nyali justru semakin membangkitkan semangat hidupnya dengan memberdayakan serta mengisi hari-harinya untuk selalu belajar dan belajar. Kebutuhan hidupnya tidak berharap banyak pada kiriman orang tua, dengan bekerja keras menabas rumput, membuat parit dll, mencari ikan dan sayur untuk dikonsumsi membuat dia bisa bertahan sampai kini.

Suliansyah yang tinggal di sekretariat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dhama Indonesia (KMHDI) Jl. G Obos VIII Kota Palangka Raya dari tahun 2009 s/d dengan 2011, aktif di beberapa kegiatan Mahasiswa antara lain :
Sumber Daya Manusia pada Badan Eksekutif MAhasiswa  STAHN-TP  Palangka Raya periode 2010-2011.
Ketua Pimpinan Cabang Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Hindu STAHN-TP Palangka Raya periode 2008-2009
Kepala Bidang Keagamaan pada Badan Eksekutif MAhasiswa  STAHN-TP Palangka Raya periode 2009-2010
Kepala  Bidang Pengembangan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Kota Palangka  Raya periode 2009 -2011
Sekarang Suliansyah tinggal menyelesaikan Skripsinya, keinginannya secepat mungkin menyelesaikan study dan akan kembali mengabdikan diri pada umat di kampung halaman.
Motivasi Kuliah di STAH :
Ingin Paham tentang Agama setelah mendapat informasi dari tim pengabdian Budi Purnomo dkk tahun 2006, dan tim penelitian mujiyono 2007.
Ingin mengabdi pada umat melalui pembinaan di bidang pendidikan.
Tidak berharap banyak terhadap apa yang telah ditempuh, tetapi sebagai sarjana mestina dapt membuat lapangan pekerjaan.
Orang tua terutama ayah sebagai motivator utama dalam menempuh pendidikan Sarjana Agama
Yang membantu biaya orang tua sediri.
Harapan terhadap lembaga agama Hindu: Semoga menjalin hubungan yang lebih baik antara lembaga keagamaaan hindu, agar dapat memberikan pelayanan kepada umat secara maksimal.
Orientasi lulus dari STAHN pulkam, mengabdi untuk membina and meningkatkan pemahanan umat tentang agama Hindu Kaharigan di daerah saya.
Sesuatu yang berkesan ketika mengadakan sesuatu yang bersifat ritual bersama dengan unsur yang lain.

Dari realita teman-teman diatas, saya merasa terharu akan orang muda yang berpikir kreatif dengan menyumbang sumber daya yang mereka miliki untuk memajukan kita dari berbagai hal, mereka berdua adalah orang muda yang tidak berbesik pendidikan Agama Hindu dalam artian mereka tidak mengenyam pendidikan disekolah tinggi Agama tetapi memiliki loyalitas yang tinggi apa lagi sebaliknya, cerita akan kita lanjutkan pada beberapa orang lainnya dikemudian, jadi tidak ada orang yang akan merasa kami berjuang SENDIRI tetapi sungguh banyak orang MUDA lainnya yang berjuang diluar sana dengan cara mereka sendiri-sendiri.

No comments: