Gambar

Gambar
SELAMAT MEMBACA,HATAMUEI LINGGU NALANTAI HAPANGAJA KARENDEM MALEMPANG

30 October 2014

PATAHU LELUHUR PENJAGA KAMPUNG-KAMPUNG SUKU DAYAK



Balai Patahu Hapalam
P
atahu adalah dewa-dewi yang diturunkan bersama Raja Bunu pada saat mereka diturunkan di Puruk Tatan Pamatuan, asal-usul adanya Patahu adalah dari Baduruh Daha Kameluh Putak Bulau Janjulen Karangan Limut Batu Kamasan Tambun yang kedua belas kalinya yang menghasilkan Santep Dandang Tajahan, Nyahu Papan Taliwu mereka memiliki tugas untuk menjaga satu kampung/desa sesuai dengan tempat Patahu tersebut didirikan, Balai Patahu biasanya didirikan ditengah-tengah kampung/desa, di Tempat Balai Patahu ada beberapa hal yang akan kita temukan yaitu Batu Patahu, Batu Patahu adalah batu yang berukuran sedang dengan berbagai bentuk yang diletakkan didaerah balai dan biasanya berada disekitar patungul patahu, batu
ini biasanya diambil dari batu Patahu lain yang usianya lebih tua dengan berbagai rangkaian ritual yang harus dijalani, batu-batu ini tidak boleh dipindahkan apalagi dibuang atau di jadikan barang candaan dan bila dipindahkan pun harus melewati berbagai upacara tertentu. Patungul Patahu adalah beberapa buah patung kecil yang dibuat dari kayu ulin dengan berbagai bentuk sesuai dengan kemampuan dan rasa nilai estetika yang dimiliki oleh orang yang membuatnya, biasanya di ibuat dengan jumlah yang ganjil. Pohon Sawang yang sudah hidup, Balai Patahu adalah sebuah rumah kecil yang dibuat sebagai tempat untuk meletakkan berbagai sesajen ketika melakukan ritual, biasanya balai patahu ini dibuat dengan tiang kayu ulin sejumlah empat buah, berlantai dan berdinding papan, serta atapnya terbuat dari kayu yang disebut sirap untuk tangga dibuat seperti hejan, balai patahu juga memiliki pintu yang dibuat seindah mungkin.

Balai Patahu secara fungsi adalah tempat orang-orang yang berada dikampung untuk memohon perlindungan dari berbagai macam marabahaya, penyakit, peperangan, dan hal-hal lain yang bersifat baik untuk menyampaikan permohonannya tersebut seseorang melakukan upacara manawur, manawur itu sendiri dapat dilakukan oleh individu itu sendiri atau dengan bantuan seorang rohaniawan atau orang-orang tertentu yang dianggap mampu untuk melakukan kegiatan manawur hal ini yang sering disebut bahajat yang mana kemudian jika permohonan atau permintaan tersebut terkabulkan seperti yang diminta maka orang yang bahajat akan melunasi hajatnya dengan ritual Manenga Patahu atau Mambayar Hajat Niat.  

No comments: